Surveilans Faktor Risiko Lingkungan Pada Makminja Siswa/I Sekolah Di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2023

Bahan kimia jika terakumulasi sampai jumlah tertentu bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan, kejang, bahkan kanker. Pencemaran bakteri seperti E. coli pada makanan minuman bersumber dari kotoran binatang atau manusia dan dapat menyebabkan penyakit. Gejala penyakit akut dapat terjadi setelah 24 jam manusia mengkonsumsi makanan minuman yang telah terkontaminsasi bakteri. Gejalanya berupa nyeri / kram perut, diare berair bisa disertai darah, mual dan muntah, demam dan sakit kepala.

Beberapa kasus yang disebabkan oleh strain E.coli yang virulen / ganas bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, anemia berat,dan gagal ginjal. Untuk makanan jajanan termasuk minuman yang diperjualbelikan di lingkungan sekolah dibutuhkan pemantauan dan pengawasan yang baik untuk menjaga kesehatan anak didik dari bahaya penyakit. Atas dasar ini, BTKLPP Kelas I Batam melakukan Kegiatan Faktor Risiko Lingkungan Pada Makminja Anak Sekolah di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Lokasi pelaksanaan kegiatan pada 3 sekolah khususnya sekolah menengah pertama dan sekolah menengah umum yang ada di Kabupaten Lingga. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 s.d. 24 Februari 2023.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa positif bakteri E.coli dalam nasi goreng yang dijual pada kantin salah satu sekolah, positif Sodium siklamat dalam air limun yang dijual pada salah satu sekolah dan positif Sakarin dalam puding susu dijual pada kantin salah satu sekolah dan es krim pada yang dijual oleh salah satu pedagang keliling di lingkungan sekolah. Selain itu positif Sodium Siklamat dalam es lilin yang dijual pada kantin salah satu sekolah. Hasil analisis hubungan antara perilaku hygiene dan sanitasi dengan kejadian diare pada anak sekolah selama 3 hari terakhir; mengalami buang air besar cair/mencret lebih dari tiga kali dalam sehari sebanyak 13 responden (8,67%). Kebersihan dari pedagang dan penjamah maanan minuman jajanan masih belum sesuai standar personal hygiene. Ketersediaan sabun, air dan kebersihan kamar mandi serta wastafel masih belum memadai.