Pemilihan sumber air minum pada masyarakat di Kota Batam saat ini sebagian besar menggunakan air minum isi ulang produksi depot air minum (DAM) atau depot air minum isi ulang (DAMIU). Higiene dan sanitasi depot air minum (DAM) isi ulang tersebut perlu diutamakan. Faktor lokasi, penyajian dan pewadahan (pengemasan) serta pengetahuan pemilik depot air minum tentang higiene sanitasi depot dapat mempengaruhi kualitas air minum isi ulang tersebut.. Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini adalah Inspeksi Sanitasi Lingkungan (IKL), pemeriksaan kualitas mikrobiologi air (Total coliform dan E.coli) dan pemeriksaan kualitas Kimia Fisika Air Minum (pH).
Jumlah DAM yang diperiksan sebanyak 18 DAM yang dipilih berdasarkan tiga kriteria yaitu DAM yang sudah lebih dari setahun tidak melakukan pemeriksaan laboratorium, DAM yang memiliki pelanggan lebih dari 50 galon per hari, serta DAM yang belum memiliki perijinan. Lokasi depot yang diambil berada di wilayah kerja 3 puskesmas (Sekupang, Sei Panas dan Kampung Jabi). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 s.d 15 Maret 2023. Jumlah DAM yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 16 DAM, hasil ini diperoleh dari penilaian kuisioner karena pada objek no 38 (hasil pemeriksaan fisik, mikrobiologi dan kimia tidak memenuhi persyaratan) sesuai dengan permenkes nomor 43 tahun 2014 tentang higiene sanitasi depot air minum).