Survei Prevalensi Cacingan di 30 SD/MI Se-Kota Batam

Penyakit kecacingan adalah salah satu penyakit endemik yang disebabkan oleh infeksi satu atau lebih jenis cacing. Infeksi cacingan masih merupakan problem kesehatan yang terabaikan di kalangan masyarakat, karena infeksi cacingan kurang diperhatikan karena bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas serta dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang.

Infeksi Kecacingan bagi anak-anak, terbukti memberikan dampak yang sangat nyata bagi kesehatannya. Infeksi cacing berhubungan erat dengan kehilangan mikronutrien, malabsorbsi vitamin A pada anak prasekolah yang mengakibatkan malnutrisi, anemi dan retardasi pertumbuhan (Stunting).

Sebagai salah satu upaya intervensi spesifik Pemerintah menetapkan target program penanggulangan cacingan berupa reduksi cacingan berupa penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10% (sepuluh persen) di setiap daerah kabupaten/kota. 

Berdasarkan Permenkes No. 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan,  Survei Evaluasi Prevalensi dilakukan pada daerah-daerah yang telah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan masal (POPM) Cacingan minimal 5 tahun. 

Sebagai daerah endemis Filariasis, Kota Batam telah melaksanakan POPM Cacingan Bersama dengan POPM Filariasi lebih dari 5 tahun, sehingga perlu dilakukan survey untuk mengetahui prevalensi cacingan. Survei Prevalensi Cacingan Kota Batam dilaksanakan oleh BTKLPP Batam bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batam dan Puskesmas se-Kota Batam, di 30 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) se-Kota Batam dengan responden berasal dari kelas 3,4 dan 5 dengan target 630 sampel.